Bandung yang didaulat sebagai kota
mode memunculkan sedikit demi sedikit warna-warnanya yang lain.
Diwadahi oleh komunitas sebuah budaya fashion pun dengan cepat menyebar
khususnya di kalangan anak muda.
Seperti
halnya distro yang sedang berada di puncak singgasananya, budaya Jepang
dengan segala kekhasannya diberikan ruang tersendiri oleh para pecinta
budaya tersebut.Lagi-lagi
komunitas yang berperan. Budaya ini pun mengakar dan menyebar hingga
menjadi irisan yang tak terpisahkan dalam lingkaran budaya pop Bandung masa kini.Fashion atau Baju Jepang menjadi bentuk paling nyata dari budaya tersebut.
Maka jika berbicara
distro, tak lepas dari musik underground, maka berbicara mengenai
fashion baju Jepang tidak akan terlepas dari sebuah distrik di Kota
Tokyo, Harajuku.Meski
tak selalu pop culturenya, tahun ini mungkin bisa dikatakan sebagai
tonggak untuk lebih mengibarkan budaya tersebut di kalangan anak muda
Bandung. Maka bermunculanlah tempat-tempat yang mengambil kesempatan
dari tingginya minat masyarakat terhadap kekayaaan budaya Jepang yang
dimulai dari kelas emperan, mal-mal, sampai outlet-outlet tertentu.Satu
per outlet-outlet fashion baju Jepang hingga perniknya untuk mengekspos
budaya negeri Sakura tersebut muncul di Bandung. Tak hanya berkutat
seputar budaya pop Jepang tapi juga memperkenalkan nilai-nilai
tradisionalnya.Misalnya
Gaya harajuku yang diambil dari sebuah kota di distrik Kota Tokyo
Harajuku disuguhkan oleh Dr G Shop yang ada di Jalan Cihampelas No 42 C.Gaya
tabrak warna dan mode yang terkesan ngawur menjadi sentuhan gaya baru
sebagai wujud eksplorasi atas kebebasan berbusana. Dengan hanya satu
pakem baju jepang yang dihalalkan yaitu gaya tanpa pakem.Bahkan,
Dr G mengambil beberapa busananya langsung dari Jepang. Hingga untuk
harga baju jepang tak bisa dibilang main-main. Bisa berkisar di angka
ratusan ribu.Bersebelahan
dengan Dr G Shop, Gonzo menawarkan hal lain. Kostum-kostum figur Jepang
atau costplay menjadi tawaran. Dipersembahkan untuk para pecinta komik
Jepang atau manga agar bisa menyalurkan keinginan mencicipi sebuah
budaya.Jika
mengenal nama tokoh anime seperti Naruto, Sun Goo Kong atau si bajak
laut dalam cerita One Pieces maka di tempat inilah anda bisa menjadi
mereka. Dalam balutan kostum yang didesain begitu mirip hingga
perniknya.Apakah
budaya tersebut akan menggeser kedudukan budaya lokal Sunda yang
ironisnya tak menarik minat sebagian besar anak muda? Atau kelak menjadi
sebuah budaya gado-gado aneka rasa yang akan membuat warna budaya lokal
menjadi lebih indah, mungkin memudar bahkan menjadi bias.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar